AIDS merupakan penyakit menular yang timbul akibat
infeksi virus HIV; sebuah virus yang menyebar melalui cairan tubuh seperti
semen, cairan vagina, ASI, dan darah. Karena dapat menular melalui ASI, bayi
dari perempuan dengan HIV/AIDS sangat rentan tertular virus tersebut. Berbagai
hal yang terjadi pada saat menyusui adalah terdapat luka pada bagian puting ibu
atau yang disebut dengan mastitis, luka di mulut bayi, prematuritas dan fungsi
kekebalan tubuh bayi. Tetapi selain ASI, ternyata infeksi jauh lebih
memungkinkan ditularkan pada masa kehamilan melalui plasenta atau saat proses
kelahiran alami melalui vagina.
Bayangkan kehidupan bayi tersebut yang membawa
penyakit HIV/AIDS tersebut.. Bukan pilihan mereka untuk lahir dari perut
seorang ibu dengan HIV. Tetapi semuanya berdampak pada perkembangan hidup sang
anak. Sang bayi akan mengalami penurunan fisik seiring bertambahnya waktu, di
samping itu kebutuhan emosional anak juga akan terganggu. Mungkin juga akan terjadi
penolakan di kalangan keluarga anak (selain keluarga inti), teman-teman, dan
juga lingkungan-lingkungan di sekitar anak tersebut.
Stigma buruk tentang penderita HIV/AIDS di kalangan
masyarakat masih sangat buruk. Tercatat bahwa 1 dari 5 orang masih takut akan
tertular penyakit HIV dan berinteraksi dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Selain itu trauma emosi yang dialami oleh
orang tua, orang tua menghadapi masalah yang berat dalam perawatan, pemberian
kasih sayang terhadap anak dengan HIV/AIDS. Masalah berat yang di alami oleh
orang tua ini mempengaruhi perkembangan emosi dan mental sang anak. Sehingga
anak sulit tumbuh dalam lingkungannya dan akan merasa mereka telah ‘ditolak’
oleh lingkungan mereka.
Korban HIV/AIDS terus bertambah, dan salah satu
penyebab meningkatnya korban adalah anak-anak. Karena itu salah satu cara penangulangannya
merujuk pada mengurangi penularan dari ibu ke anak. Berikut beberapa cara yang
dapat kita lakukan, yaitu: mengurangi penularan dari ibu ke anak, mencegah
kehamilan yang tidak direncanakan pada wanita dengan AIDS, dan bila terlanjur
terkena harus melakukan treatment highly
active antiretroviral therapy (HAART). HAART adalah sebuah terapi yang
mengontrol perkembangan virus HIV dengan baik dan menurunkan laju progres AIDS.
Terapi ini juga membantu meningkatkan ekspektansi hidup bayi yang terinfeksi
HIV Tanpa HAART, 1 dari 3 bayi Afrika yang lahir dengan infeksi HIV meninggal
sebelum usia 1 tahun, sekarat sebelum ulang tahun ke-2, dan mayoritas meninggal
sebelum usia 5 tahun. Sekarang dengan HAART, bayi-bayi tersebut bisa hidup
lebih lama dari ekspektansi hidup bayi-bayi yang tidak mendapat treatment
HAART.
Selain itu kita harus memberikan edukasi kepada masyarakat
untuk memberikan dukungan positif terhadap korban HIV AIDS, edukasi juga
penting kita berikan untuk ibu dengan HIV/AIDS agar lebih berhati-hati merawat
bayi (memberikan ASI dsb). Kita juga harus sadar bahwa HIV/AIDS sesungguhnya
tidak semudah itu dapat tertular, untuk itu kita harus selalu merangkul korban
HIV/AIDS agar perkembangan emosional dan ekspetasinya terhadap dunia semakin
tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar